Senin, 10 Desember 2012


MEMBIDIK PASAR EROPA MELALUI EUROPEAN SEAFOOD EXPOSITION
Dua puluh tahun sudah dilewati oleh European Seafood Exposition (ESE). Namun penyelenggaraan ESE tetap menarik minat dunia internasional. Pameran Seafood terbesar di dunia ini memang diselenggarakan rutin setiap tahun oleh Uni Eropa (UE). Kali ini pada 2012, pameran digelar di Brussels, Belgia, dan diikuti oleh 1.600 pelaku usaha, baik pembeli maupun penjual produk perikanan, dari 140 negara. ESE merupakan trend setter dunia dalam perkembangan industri terkait penanganan dan pengolahan hasil perikanan.
Para pelaku usaha bidang perikanan dari Tanah Air pun turut ambil bagian di ajang tersebut. Keikutsertaan Indonesia di pameran ini bukan kali pertama. Sejak 2004, pengusaha yang didukung oleh pemerintah telah berpartisipasi dan memetik hasil dari pameran tersebut. Keikutsertaan sejumlah pengusaha Indonesia di ajang ESE 2012 di Brussel mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP). Bahkan, kegiatan yang dilangsungkan pada pengujung April lalu itu didatangi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Bapak Sharif C. Sutardjo. Menurut Menteri KP, eventtersebut merupakan sarana paling efektif di dunia untuk melakukan kegiatan kontak dagang antar-penjual dan pembeli. “Sementara itu, bagi perusahaan yang telah memiliki jaringan pasar, ajang pameran tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menjaga hubungan dan komunikasi dengan buyerasing,” ujarnya. Uni Eropa merupakan pasar tujuan ekspor utama ketiga setelah Amerika Serikat dan Jepang dengan pangsa pasar sekitar 13 persen. Uni Eropa yang merupakan bentuk kerjasama regional kawasan Eropa dengan 27 negara anggota ini telah menjadi kekuatan utama ekonomi dan politik global. Dengan total jumlah penduduk sebanyak 499 juta jiwa serta Produk Domestik Bruto (GDP) 16,8 triliun euro (28 persen GDP dunia), kawasan ini merupakan pasar yang sangat menggiurkan. Terbukti, ekspor produk perikanan Indonesia ke Uni Eropa terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. KKP mencatat, nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke UE pada 2009 mencapai 293,35 juta dolar AS, kemudian naik menjadi 330,68 juta dolar AS dan naik lagi menjadi 459,92 juta dolar AS pada 2011. Menurut Bapak Sharif, besarnya potensi pasar di wilayah Eropa tersebut perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Meskipun UE menerapkan persyaratan pasar yang sangat ketat, khususnya terkait food safety dan sustainability, namun hal itu tetap masih sangat atraktif bagi para pengusa-ha. Pendek kata, peluang untuk memperbesar pasar ke UE tetaplah terbuka lebar. Continue reading Membidik Pasar Eropa melalui European Seafood Exposition
sumber :www.wpi.kkp.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar